Strategi Pendidikan di Era
Globalisasi
Oleh
: Retno Puspitasary
Mengenal Era Globalisasi
Hubungan
sosial merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi perkembangan
motorik dan sensorik otak untuk merespon beragam impuls informasi, perintah dan
timbal balik setiap individu. Tanpa adanya hubungan sosial antar sesama, mustahil
kita dapat bertukar informasi antar sesama insan. Pengaruh hubungan sosial ini
lah yang memberikan peranan besar di Era Globalisasi dan mengantarkan kita
mengenali beragam budaya, bahasa, sains, teknologi, ilmu pengetahuan dan
pendidikan.
Seiring
berjalannya waktu, tanpa kita sadari hubungan sosial menyebabkan efek domino
atas setiap informasi yang dilontarkan antara satu insan kepada insan lainnya
dengan cepat. Terlebih dengan kecanggihan teknologi yang dilengkapi beragam
fitur dan aplikasi yang menggaduhkan generasi milenial saat ini. Kemudahan –
kemudahan ini juga yang menjadi salah satu dampak dari Era Globalisasi.
Era
Globalisasi, meskipun tidak ada pengertian tunggal dalam menjelaskan apa itu
globalisasi, tetapi paling tidak secara terminogi kata globalisasi dapat
diartikan sebagai sebuah proses yang mendunia. Kata globalisasi berawal dari
kata globe yang artinya dunia dan
global berati sedunia(1).
Era
Globalisasi pun memiliki dampak positif dan negatif bagi setiap individu. Tak
dapat dipungkiri bahwa dampak positif dari era ini memberikan hidup mudah,
nyaman, murah, indah dan maju. Sementara dampak negatifnya yaitu menimbulkan
keresahan, penderitaan dan penyesatan(2).
Pendidikan di Era Globalisasi
Kualitas
sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu paling penting untuk
menilai kualitas sebuah bangsa. Oleh karena itu, setiap insan negeri harus
memiliki pendidikan yang memadai untuk memajukan Indonesia. Sayangnya ikhtiar
untuk memberikan kualitas pendidikan yang berkualitas bagi setiap insan negeri
pada era globalisasi ditandai oleh ambivalensi atau kebingungan. Karena ingin
mengejar ketertinggalan untuk menyamai kualitas pendidikan Internasional,
kenyataannya Indonesia belum siap untuk mencapai kualitas tersebut. Padahal kalau
tidak ikut arus globalisasi ini Indonesia akan semakin tertinggal(3).
Salah
satu imbas dari ambivalensi dalam bidang pendidikan meliputi isi pendidikan,
metode pendidikan, media pendidikan dan sebagainya yang berpengaruh besar
terhadap kurikulum yang disampaikan para guru. Hal ini lah yang membuat para
tenaga pengajar kebingungan(4).
Kehadiran
globalisasi merupakan tantangan besar bagi dunia pendidikan. Beberapa tantangan
tersebut menurut Khaerudin Kurniawan (1999) diantaranya:
1.
Tantangan
untuk meningkatkan nilai tambah, yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas
kerja nasional serta pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk
memelihara dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan (continuing development).
2. Tantangan
untuk melakukan riset secara komprehensif terhadap terjadinya era reformasi dan
transformasi struktur masyarakat, dari masyarakat tradisional-agraris ke
masyarakat modern-industrial dan informasi-komunikasi, serta bagaimana
implikasinya bagi peningkatan dan pengembangan kualitas kehidupan SDM.
3.
Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat, yaitu meningkatkan daya
saing bangsa dalam menghasilkan karya-karya kreatif yang berkualitas sebagai
hasil pemikiran, penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4 Tantangan terhadap munculnya invasi
dan kolonialisme baru di bidang Iptek, yang menggantikan invasi dan
kolonialisme di bidang politik dan ekonomi (5).
Islam di Era Globalisasi
Kemudahan
penyebaan informasi di era globalisasi merupakan salah satu keuntungan agama
islam dalam menyebarkan ajaran-ajaran Rasulullah Shollahua’laihi wa sallam yang berpedoman kepada Al-quran dan
hadis.
Penyebaran
berbagai ensiklopedia islam berupa tampilan audio visual, visual dan tulisan
tentunya semakin mempermudah berbagai kalangan untuk lebih mengenal islam.
Namun, berbagai kemudahan di era tersebut pun memiliki kerentanan akan
tersebarnya ilmu-ilmu yang tidak sesuai dengan aturan norma dan moral islam
yang justru belakangan ini membiaskan ilmu-ilmu islam yang tidak sesuai dengan
al-quran dan hadis kepada masyarakat awam yang belum mengenal islam melalui
media digital.
Lebih
parahnya, karena kemudahan teknologi tersebut sebagian kalangan enggan untuk hadir secara fisik di
berbagai kajian islam. Memang, media digital telah mampu memberikan ilmu
pengetahuan kepada mereka. Namun, akan jauh lebih baik jika diimbangi dengan
kehadiran secara fisik di kajian dan berdiskusi dengan para ulama.
Fenomena
pembiasan ini lah yang menyebabkan timbulnya islamphobia di tengah – tengah
masyarakat non muslim, baik di dalam maupun di luar negeri. Era ini juga yang
menantang para generasi islam milenial, klasik dan pertengahan untuk bahu
membahu beradaptasi membuat inovasi-inovasi baru dalam penyebaran serta pendidikan
islam yang digandrungi anak anak sejak dini dan masyarakat luas.
Strategi Pendidikan Islam di Era
Globalisasi
Sebagai
salah satu upaya memberikan pendidikan islam kepada generasi muda, tentunya
dibutuhkan inovasi dan strategi-strategi untuk meminimalisir pengaruh negatif
di tengah tantangan era globalisasi. Beberapa strategi tersebut diantaranya:
1. Mengusahakan
nilai – nilai islam dalam pendidikan islam menjadi ketentuan standar atau baku
bagi pengembangan moral atau akhlak masyarakat(6). Namun, sebagai
bentuk inovasi cara penyampaian di era globalisasi , diwajibkan kepada setiap
siswa untuk mengikuti kegiatan rohani islam dan sosial kemasyarakatan dengan
sinergi bersama lembaga sosial kemanusiaan untuk pembentukan karakter siswa dan
menanamkan nilai-nilai sosial kepada mereka.
2. Mengusahakan
peran pendidikan islam mengembangkan moral atau akhlak peserta didik sebagai
dasar pertimbangan dan pengendalian tingkah lakunya dalam menghadapi norma
sekuler(7). Setiap peserta
didik tentunya memiliki kecerdasan emosional dan spiritual masing-masing. Oleh
karena itu, sebagai salah satu wujud mengasah kecerdasan tersebut, sebaiknya
para peserta didik dipandu untuk mengembangkan potensi dan mengaplikasikannya
ke masyarakat agar mereka tak salah tempat dalam meluapkan potensinya.
3. Mengusahakan
norma Islam mampu menjadi pengendali kehidupan pribadi dalam menghadapi
goncangan hidup dalam era globalisasi ini sehingga para peserta didik mampu
menjadi sumber daya insani yang berkualitas atau bermutu (8).
4. Mengusahakan
nilai-nilai Islami dapat menjadi pengikat hidup bersama dalam rangka mewujudkan
persatuan dan kesatuan umat Islam yang kokoh dengan tetap memperhatikan lingkup
kepentingan bangsa(9). Salah satu upaya untuk mewujudkan generasi
pemersatu bangsa yaitu dengan memberikan edukasi kepada peserta didik
mendakwahkan ajaran islam dengan bahasa yang lebih ringan. Sementara bentuk
edukasi kepada masyarakat awam yang belum mengenal islam yaitu dengan
memberikan edukasi kepada mereka secara langsung melalui perbuatan perbuatan
kita, bukan dengan menceramahinya.
5. Mengusahakan
hilangnya sifat ambivalensi pendidikan Islam agar tidak timbul pandangan yang
dikotomis, yakni pandangan yang memisahkan secara tajam antara tujuan ilmu dan
agama, sementara ilmu merupakan alat yang utama dalam menjangkau kebenaran yang
menjadi tujuan agama(10). Berbagai ilmu di seluruh alam sejatinya
telah tertulisa dalam al-quran dan hadits. Oleh karena itu, dalam penyampaian
materi ilmu pengetahuan akan jauh lebih baik jika menyisipkan penggalan
penggalan kalam Allah dalam penyampaiannya. Tujuannya, agar peserta didik dapat
lebih mencintai alam semesta, al-quran dan hadis.
Kesimpulan
Era
Globalisasi pun memiliki dampak positif dan negatif bagi setiap individu. Tak
dapat dipungkiri bahwa dampak positif dari era ini memberikan hidup mudah,
nyaman, murah, indah dan maju. Sementara dampak negatifnya yaitu menimbulkan
keresahan, penderitaan dan penyesatan.
Salah
satu imbas dari era globalisasi yaitu terjadinya ambivalensi seperti isi
pendidikan, metode pendidikan, media pendidikan dan sebagainya. Salah satu
aspek yang amat besar pengaruhnya adalah kurikulum yang fleksibel.
Tentunya
tantangan tersebut membutuhkan inovasi dan strategi untuk meminimalisir
pengaruh negatif di tengah era globalisasi, karena tanpa adanya inovasi dapat
dipastikan pendidikan islam di Indonesia akan mengalami perlambatan dan
ketertinggalan yang semakin jauh.
Daftar
Pustaka
IAIN
Sunan Ampel, Tim Dosen. “Strategi
Pendidikan Islam”. http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8720-strategi-pendidikan-islam.html. (diakses tanggal 26 Januari 2018). (6)(7)(8)(9)(10)
Azan, Khairul. “Tantangan Pendidikan di Era Globalisasai”.
https://www.kompasiana.com/khairulazan130320/59dc880e3f8bf43be42512e2/tantangan-pendidikan-di-era-globalisasi.
(diakses tanggal 26 Januari 2018).(5)
Andriani, Rini. “Pengaruh dan Dampak Globalisasi”. https://www.membumikanpendidikan.com/2015/01/pengaruh-dan-dampak-globalisasi.html?m=1.
(diakses tanggal 26 Januari 2018). (4)(3)
(Internet). www.google.com. (1) (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar