Jumat, 28 Oktober 2016

Menyadarkan kepedulian lingkungan masyarakat Depok melalui Gerakan Pungut Sampah oleh Clean Action Community JABODETABEK

Relawan, Aksi Relawan dan Cara Menjadi Relawan

 Minggu 16 Oktober 2016

Sekelompok masyarakat yang peduli akan sampah pada minggu 16 Oktober 2016, Clean Action Community JABODETABEK menggelar aksi gabungan perdana bersama Depok Clean Action yang bertempat di Balairung Universitas Indonesia, Depok. Tujuan dari aksi gabungan  adalah menjalin tali silaturahmi antar relawan edukasi lingkungan, memperkenalkan gerakan Clean Action kepada masyarakat mengenai edukasi lingkungan secara langsung melalui program GPS (Gerakan Pungut Sampah), dan GPS (Gerakan Pemilahan Sampah). Selain aksi gabungan Relawan Clean Action, beberapa komunitas lain pun ikut bergabung dalam aksi ini, diantaranya Duta Lingkungan Hidup Depok, Abang dan Nona Depok, Komunitas Earth Hour Depok, Komunitas Pendaki Gunung Depok dan  Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia.
Tidak seperti aksi Depok Clean Action setiap minggunya, dalam aksi ini dibuat dua cara dalam pengenalan dan edukasi lingkungan karena banyaknya relawan beserta masyarakat yang bergabung. Dua buah cara tersebut yaitu menggelar stand kesehatan dari  Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia untuk warga sekaligus pengedukasian pemilahan sampah kepada masyarakat, pembuatan  dua buah jalur dalam pengenalan aksi secara langsung yang di pimpin oleh Meilina Ika Kurniati dan Siti Fathona.
Acara edukasi lingkungan ini berlangsung mulai pukul 07.00 WIB – 09.00 WIB dan ditutup dengan evalusi dari kegiatan ini yang dipimpin oleh Donny Aryanto selaku Ketua Clean Action Community sekaligus Direktur Eksekutif Sekolah Relawan. 
Menurut Donny Aryanto,“ Awal mula kegiatan ini dimulai oleh dua orang di Jakarta Clean Action dan Alhamdulillah sekarang semakin banyak yang bergabung dan saya harap semakin banyak yang bergabung.”
Adapun dalam Clean Action gabungan ini, rencananya akan ada setiap minggu ketiga setiap bulannya dan untuk bulan selanjutnya akan di gelar di Kota Bekasi. Harapan Donny Aryanto, dari aksi ini yaitu agar masyarakat lebih peduli kepada lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan. Sedangkan untuk para relawan diharapkan setiap minggunya dapat mengukur dari indikator sampah yang terkumpul. Agar kedepannya Clean Action mempunyai data atas prestasi yang telah di capai untuk lingkungan, komunitas, dan pemerintahan sendiri.
Tambahan dari Dana anggota Jakarta Clean Action, bahwa indikator keberhasilan dari Clean Action sendiri  bukan terletak dari seberapa banyak sampah yang terkumpul saja. Melainkan juga dari seberapa banyak orang yang telah tersedukasi dan mempraktekannya dalam lingkungan sehari-hari.
Hal yang sama diutarakan oleh Oki Rizki Al-Malik anggota Depok Clean Action, pemilihan tempat Balairung Universitas Indonesia adalah tempat kedua setelah sebelumnnya di Car Free Day Grand Depok City. Alasannya adalah tempat ini lebih mengedukasi masyarakat dibandingkan dengan Car Free Day. Selain itu, harapan dari Depok Clean Action sendiri adalah agar Mahasiswa dari Universitas Indonesia pun dapat tergabung bersama komunitas ini dan teredukasi oleh kami. Karena menurut kami cerdas itu bukan hanya pada nilai akademik tetapi juga pada sikap terhadap lingkungannya. 
YUK STOP NYAMPAH SEMBARANGAN!
MALU DONG BUANG SAMPAH SEMBARANGAN!  

Ditulis Oleh : Retno Puspitasary

Dokumentasi 16 Oktober 2016 



Dokumentasi 16 Oktober 2016
Evaluasi Kegiatan di pimpin oleh Bapak Donny Aryanto



Dokumentasi 16 Oktober 2016
Di Stand Kesehatan dan Edukasi Pemisahan Sampah Oleh Panitia Clean Action bersama Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia 

 Dokumentasi 16 Oktober 2016
Aksi Gabungan Clean Action JABODETABEK dan Komunitas Lainnya


 Dokumentasi 16 Oktober 2016
 Aksi Gabungan Clean Action JABODETABEK dan Komunitas Lainnya



Dokumentasi 16 Oktober 2016
Di Tempat Pembuangan Sampah Universitas Indonesia, Depok


Dokumentasi 16 Oktober 2016
Setelah Evaluasi Aksi di Balairung Universitas Indonesia, Depok


Jumat, 30 September 2016

SEBERKAS CAHAYA BERSAMA FORUM LINGKAR PENA




TBM Rumah Cahaya FLP Depok atau kepanjangan dari Taman Baca Masyarakat Rumah baCa dan Hasilkan karYa FLP Depok. Disinilah pertama kalinya saya bersentuhan langsung dengan anggota FLP Depok dalam program amal  Launching Rumah Cahaya FLP Depok dan Donasi bagi 100 anak yatim dan dhuafa pada tanggal 1 Ramadhan 1434 H yang bertempat di kediaman Mbak Galuh Kencoro Wulan beralamat di Griya Lembah Depok Blok B3. TBM Rumah Cahaya FLP Depok ini sendiri di buat dengan maksud meningkatkan minat baca bagi masyarakat sekitar dan dijadikan tempat belajar menulis bagi anak-anak dan masyarakat. Adapun kegiatan lainnya adalah penanaman nilai moral, etika, agama, sosial dan ilmu pengetahuan melalui dongeng edukasi.
Awal mula dari sebuah kesukaan terhadap kegiatan sosial dan edukasi membuat saya ingin bergabung bersama TBM Rumah Cahaya FLP Depok pada tahun 2013. Ketika itu saya mendapatkan informasi melalui Facebook tepatnya Grup SMA N 2 Cibinong yang merupakan informasi dari Alumni bahwa TBM Rumah Cahaya FLP Depok sedang membutuhkan relawan. Satu bulan sekali biasanya diadakan dongeng bulanan yang disampaikan oleh Para Anggota FLP yang mendalami seni mendongeng diantaranya Kak Pita, Kak Galuh, Kak Igit, Kak Dhita, Kak Bening. Menurut saya cara mendongeng merupakan cara yang efektif dalam penyampaikan pesan kepada anak usia dini.
 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pupung Puspa Ardini yang merupakan Mahasiswi jurusan PAUD FIP Universitas Negeri Gorontalo pada Juni 2012, menyimpulkan bahwa dongeng fantasi modern dan tradisional menarik bagi anak untuk disimak. Keduanya memberikan kesempatan kepada anak untuk berimajinasi dan tanpa disadari memudahkan anak untuk menyerap informasi dan memahami tentang nilai-nilai perkembangan moral. Sehingga baik dongeng fantasi modern maupun tradisional keduanya dapat meningkatkan perkembangan moral anak yang memiliki kemampuan komunikasi rendah. Begitu pula bagi anak yang memiliki komunikasi tinggi. Namun, bagi anak-anak yang memiliki komunikasi tinggi, dongeng fantasi modern lebih meningkatkan perkembangan moral anak.     
Disepanjang pengalaman saya bergabung menjadi relawan TBM Rumah Cahaya FLP Depok, dongeng tidak hanya disukai oleh anak-anak tetapi juga remaja, dewasa dan orang tua. Dongeng dapat membuat kita tertawa dan merelaksasikan fikiran kita menjadi lebih tenang dan bahagia. Ada sebuah pepatah mengatakan
“Bertemanlah dengan tukang minyak wangi kita akan ikut wangi, berteman dengan tukang minyak kita akan ikut bau minyak”
Artinya Jika berteman dengan tukang minyak wangi maka tubuh kita akan terkena harumnya wangi dari minyak wangi. Jika berteman dengan tukang minak tanah, kita bisa terkena bau minyak tanahnya. Menurut saya pepatah itu benar karena semenjak berteman dengan para anggota FLP saya memiliki motivasi untuk belajar mendongeng dan menulis.
Tepatnya di pertengahan tahun 2014, FLP Depok mengadakan perekrutan anggota baru BATRE 12 atau kepanjangan dari  Basic Writing Training for Beginner. Saya selalu percaya bahwa dalam hidup ini tidak ada yang namanya kebetulan. Berhubung saya sering berkunjung dan sekedar menghilangkan penatnya fikiran, teman-teman disana menawarkan saya untuk ikut bergabung bersama Forum Lingkar Pena Depok. Ketika itu ketua FLP Depok adalah Pekik Bayu Mukti. Dengan senang hati saya menerima tawaran tersebut. Sebuah catatan tambahan yang perlu digaris bawahi saya tidak memiliki skill khusus dalam bidang kepenulisan namun saya menyukai dunia menulis. Oleh karena itu saya berniat untuk bergabung. Apalagi ketika saya menemukan  sebuah tulisan ini di Sosial Media.
“ Semua penulis akan meninggal. Hanya karyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti. (Ali bin Abi Thalib).”
Selain itu, menurut saya menulis adalah salah satu cara membagikan ilmu.

Sejarah Berdirinya FLP

Forum Lingkar Pena adalah komunitas (calon) penulis yang didirikan 22 Februari 1997. Dalam sepuluh tahun perkembangan FLP menjadi wadah ribuan orang untuk mengasah diri sebagai pengarang/penulis, menerbitkan lebih dari 600 buku, bekerjasama dengan tak kurang dari 30 penerbit, dan membuka cabang di 125 kota di Indonesia dan manca Negara, seperti Singapura, Hong Kong, Jepang Belanda, Amerika, Mesir, Inggris, dll. Para aktivisnya kemudian mendirikan Rumah-Rumah Cahaya (Rumah baCa dan Hasilkan karYa) di setiap sekretariat cabang FLP.
Tahun 1997 Helvy Tiana Rossa mengajak Asma Nadia, Muthmainah serta beberapa temannya dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia bertemu di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia. Pertemuan berlanjut dengan diskusi tentang minat membaca dan menulis di kalangan para remaja Indonesia. Percakapan tersebut sampai pada kenyataan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan bacaan anak muda yang mau berkiprah di bidang kepenulisan, tetapi potensi mereka kerap tak tersalurkan atau intensitas menulis masih rendah, diantaranya karena tiadanya pembinaan untuk peningkatan kualitas tulisan.
Akhirnya yang hadir sepakat untuk membentuk organisasi kepenulisan. Maka pada tanggal 22 Februari 1997 berdirilah Forum Lingkar Pena, sebagai badan otonom Yayasan Prima, dan Helvy Tiana Rossa terpilih sebagai Ketua Umum. Saat itu anggotanya hanya 30 orang saja. Mereka pun mengadakan acara rutin pekanan dan bulanan berkaitan tentang penulisan untuk anggota, dengan mengundang beberapa pakar di bidang tersebut.
Tahun 1998, seorang penulis muda dari Kalimantan Timur, Muthi Masfufah, mendirikan FLP  Wilayah Kalimantan Timur yang berpusat di Bontang serta cabangnya di Samarinda, Balik Papan, Tenggarong dan Sangatan. Inilah kepengurusan wilayah pertama dalam sejarah FLP. Pada tahun 1999, mulai banyak permintaan dari daerah, untuk membentuk kepengurusan FLP di tiap provinsi.
Majalah Annida, sebuah majalah fiksi Islami bertiras sekitar seratus ribu eksemplar perbulan yang Helvy Tiana Rossa pimpin pada waktu itu, menjadi salah satu sarana bagi munculnya karya-karya anggota FLP. Majalah tersebut juga membuat rubric khusus berisi info FLP dan menjadi sarana merekrut anggota baru. Yang mengejutkan, lebih dari 2000 orang mendaftar menjadi anggota melalui Annida. Ditambah lagi, sampai tahun 2003, berdasarkan masukan dari tiap wilayah, tak kurang dari 3000 orang telah mendaftarkan diri pula melalui berbagai acara yang digelar oleh perwakilan-perwakilan FLP di seluruh Indonesia dan mancanegara.

Konsep Forum Lingkar Pena

Konsep yang diusung oleh Fprum Lingkar Pena dapat dilihat dari visi, misi, dan program kerja FLP.

Visi FLP yaitu membangun Indonesia cinta membaca dan menulis serta membangun jaringan penulis berkualitas di Indonesia.
Misi FLP diantaranya :
  1. Menjadi wadah bagi penulis dan calon penulis
  2. Meningkatkan mutu dan produktivitas (tulisan) para anggotanya sebagai sumbangsih berarti bagi masyarakat
  3. Turut meningkatkan budaya membaca dan menulis, terutama bagi kaum Indonesia
  4. Menjadi organisasi yang turut membina kelahiran penulis baru dari daerah di seluruh Indonesia.

Program Kerja FLP:
  1. Mengadakan pertemuan rutin (bulanan) bagi para annggotanya dengan mengunang pembicara tamu dan kalangan satrawan, jurnalis atau cendikiawan.
  2. Pelatihan penulisan mingguan
  3. Mengadakan diskusi/ seminar tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan kepenulisan atau situasi kontemporer
  4. Mengadakan bengkel-bengkel penulisan
  5. Aktif mengirimkan tulisan ke berbagai media massa
  6. Menerbitkan butetin dan majalah
  7. Membuat scenario teater, sinetron, film dan lain sebagainya
  8. Kampanye Gemar Membaca dan Menulis ke SD, SMP, SMU, Pesantren dan Universitas di Indonesia secara berkala
  9. Mengadakan berbagai sayembara penulisan untuk pelajar, mahasiswa dan kalangan umum
  10. Pemberian Anugrah Pena
  11. Pelaksanaan program Rumah Cahaya (Rumah baCa dan Hasilkan karYa) di berbagai tempat di Indonesia
  12. Kampanye “Sastra untuk Kemanusiaan”(Salah satunya dengan penerbitan Antologi Cinta, yaitu buku-buku yang ditulis bersama. Seluruh penjualannya diberikan pada program kemanusiaan)
  13. Menerbitkan minimal 10 buku karya para angota perbulannya, dan lain-lain.  

Tepat pertengahan tahun 2014 saya bergabung menjadi anggota FLP Depok. Di hari itu, tepatnya ada 5 orang peserta yang hadir beserta saya. Lima peserta dari Dua Belas Peserta yang terdaftar diantaranya Saya, Fitia Suherman, Ricky Pratama, Fidya Yolanda Polontalo dan Budi Arni. Lalu masing-masing minggu selanjutnya peserta pelatihan yang datang adalah Fika, Umi Sumiati, Daisya Aulia, Rahmatia, Rahmi Imanda dan Pipit. Menurut saya mereka adalah orang-orang hebat karena saya banyak belajar dari mereka tentang dunia sastra dan kepenulisan.
Pelatihan di BATRE 12 biasanya di lakukan setiap 2 minggu sekali. Di minggu pertama pertemuan kami membahas tentang Jenjang FLP dan tugas menggali Ide.  dan disinilah tercetus jargon kami “Tumbuh Bersama Meraih Impian”, minggu pertemuan kedua kami melangusngkan pertemuan di acara Sosial Media Festival di FX Sudirman dimana disana kami mengadakan festival antar komunitas ,  pertemuan ke 3 di Taman Lingkar Universitas Indonesia tepatnya di danau depan Perpustakaan Universitas Indonesia, disana saya membacakan puisi berjudul Ketika TanganNya Berbicara. Di sana kami melangsungkan uji nyali pembacaan puisi di depan umum yang dihadiri tidak hanya pada anggota BATRE 12, tetapi juga oleh BATRE sebelumnya. Diantara mereka semua adalah Pekik Bayu Mukti , Yaya Suryana, Mak Long Ayu, Nindy Fanswari, Kowako Tami, Retno, Daisya, Fidya Yolanda, Fika Al- Banni, Rahmi Imanda, Budi Arni, Ricky Pratama. Pertemuan satu bulan sekali  dalam pengajian sastra  yang berlangsung di Museum Bank Mandiri yang berada di Jakarta Kota teyang dihadiri oleh sastrawan seperti Sapardi Djoko Darmono, Intan Savitri yang merupakan Manager Penerbitan Sastra Budaya PT Balai Pustaka dan Putu Fajar yang merupakan Redaktur Kompas Minggu. Lalu pelatihan di lanjutkan dengan pertemuan dengan para penulis lainnya seperti Noor.H.Dee yang merupakan penulis cerpen Resep Airmata. Dimana cerpennya dimuat di Sepasang Mata untuk Cinta yang Buta, di Lingkar Pena Publishing House 2008,  Koko Nata yang merupakan penulis cerpen Anak, Perempuan, Tetangga Sebelah dan novel Ketika Nyamuk Bicara.
Pelatihan BATRE 12 memang telah selesai sejak tahun 2014, walaupun ada beberapa agendanya yang tidak terlaksana karena masalah teknis, namun semangat kami tidak pudar sampai disana. Di luar pelatihan resmi tersebut kami belajar mandiri untuk mencari narasumber. Akhirnya kami pun menemukan pelatihan menulis skenario film bersama Ghozy Haqqi anggota FLP Senior kami. Karyanya telah hadir di layar Televisi beberapa waktu lalu dengan judul Sinetron Siapa Suruh Datang Jakarta. Pelatihan bersama beliau ini bertempat di Taman Universitas Indonesia di pelataran gedung Science and Eco Park.
        Untuk mewujudkan misi ke 3 FLP yaitu turut meningkatkan budaya membaca dan menulis, terutama bagi kaum Indonesia. Salah satu acara FLP mengadakan seminar untuk anggota FLP beserta masyarakat umum dibalai - balai pertemuan. Salah satunya dengan mengundang Helvy Tiana Rossa yang merupakan penulis novel Ketika Mas Gagah Pergi sekaligus Pendiri FLP pada hari Ahad tanggal 26 Oktober 2016 yang bertempat di Ruang TPAI Masjid Al-Ghifari Bogor. Adapun tema pengajian sasta tersebut “Sastra dan Pembentukan Karakter” .
Dalam acara pengajian sastra tersebut ada beberapa hal yang dibahas di antaranya
1.  Uswatun hasanah artinya teladan yang baik, Panutan dan teladan umat Islam adalah  Muhammad SAW. Seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam.   
2.  Pembahasan tentang AL-Quran yang dapat mengubah seseorang karena hikmah dalam Al-Quran yang merupakan pemberi harapan dan kabar gembira.
3.  Pengubahan pola berfikir dalam penyampaian suatu masalah yang salah dengan bahasa yang benar dan menyejukkan hati, serta mudah dipahami oleh orang lain. Dalam berbagai literature tentang komunikasi Islam, kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan yaitu : (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi Islam, yaitu:
a.    Qaulan Sadida  adalah suatu pembicaraan, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa). Dalam  firman Allah QS: An-Nisa ayat 9
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang – orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida yaitu perkataan yang benar.”
b. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah, dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Dalam firman Allah QS An-Nissa 63
“ Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha perkataan yang berbekas pada jiwa mereka."
c.  Qaulan Ma’rufan artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma’rufah juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan  (maslahat). Dalam firman Allah QS  An-Nisa 5
“ Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Sebagai gantinya maka berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma’rufa, kata-kata yang baik."
d.  Qaulan Karima adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah lembut dan bertatakrama. Yang mana telah Allah firmankan dalam Al-Quran surat Al-Isra 23
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tuanmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan kamu janganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Karimah yaitu ucapan yang mulia."  
e.   Qulan Layinan adalah pembicaraan yang lemah lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati.  Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata-kata sindiran, bukan dengan kata-kata terus terang atau lugas, apalagi kasar. Dalam firman Allah (QS Thaha : 44)
“ Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina yaitu kata-kata yang lemah-lembut..”

f.       Qaulan Maysura hanya satu kali disebutkan dalam Al-Quran, (QS.Al-Israa :28)
“Dan jika kamu berpaling dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura ucapan yang mudah.
4.  Tujuan tulisan dengan tidak mengharap bonus atau royalti tetapi untuk menggerakkan orang lain untuk orang lain.
5.     Induk Ilmu terdiri dari dua jenis yaitu sasta dan filsafat
6.  Ajarkanlah sastra pada Anak-anak kalian agar mereka menjadi orang yang kuat tidak pengecut, dan pemberani. _Umar bin Khatab_
7. Menulis merupakan profesi yang dapat disandingkan dengan kemampuan bahasa, membaca, menyimak, berbicara dan menulis.
8.    Sastra merupakan keindahan, kejujuran dan kebenaran
9.  Penyampaian pesan  dari Helvy Tiana Rossa “ Terima cinta mari terus bersastra” dan pembacaan janji dan tekat menulis minimal 1 buku selama hidup.

Beberapa tahun berkumpul dan bersilaturahmi dengan para Anggota FLP dan pengurusnya mengubah banyak pola pikir dalam hidup saya. Kini FLP Depok telah memiliki 13 Angkatan. Didalamnya saya menyadari masih ada pula kekurangannya. Tetapi saya harap FLP Depok dapat menambah angkatan baru kembali. Agar semakin banyak jiwa-jiwa yang menebarkan manfaat lagi melalui sastra.


Oleh : Retno Puspitasary

DOKUMENTASI BERSAMA FLP

Hari Pelatihan Pertama BATRE 12 FLP Depok di TBM Rumah Cahaya FLP Depok
  

Pameran dan Latihan Kepenulisan di Sosial Media Festival FX Sudirman
 Pertemuan Pelatihan BATRE 12 di TBM Rumah Cahaya FLP Depok


Dokumentasi  Pasca Pembacaan Puisi di Lingkar Taman Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok


Dokumentasi Belajar Mendongeng di TBM Rumah Cahaya FLP Depok


Dokumentasi Pengajian Sastra di Bogor

Milad TBM Rumah Cahaya FLP Depok


Daftar Pustaka

Arini. 2012. Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap Perkembangan Anak. www.journal.uny.ac.id. Diakses pada tanggal 25 September 2016
Karim, Nisa Miftahul. Macam-macam Qaulah. http://themilikkita.blogspot.com. Diakses pada 30 September 2016
Rossa, Helvy Tiana, 2016, Sejarah Forum Lingkar Pena . http://flpkita.wordpress.com. Diakses pada tanggal 29 September 2106



Rabu, 14 September 2016

PEMUDA BERKEMEJA BIRU

PEMUDA BERKEMEJA BIRU

Seorang pemuda berkemeja biru  tersenyum  ketika melintas di depanku  . Tingginya kurang lebih 170 cm, kulitnya putih bersih, wajahnya oval, rambutnya hitam lebat.  Seketika di duniaku hanya ia yang hidup. 

“Mawar!“

Tiba-tiba seseorang memanggilku. Aku memutar badan menuju pusat suara. Ternyata Rumi teman satu kerjaku.

“Ya?”
“Mawar, Tolong  antarkan  berkas ini ke ruang dr. Stelly.”
“Oh, oke.”

Sedikit terganggu, Aku mengambil berkas tersebut dan bergegas mengantarkannya. 
Setelah itu, Aku kembali ke ruang jaga. Namun, pemuda itu telah menghilang. Berhari-hari Aku memikirkannya. Walaupun tidak mengganggu rutinitasku, tetapi  bayangan pemuda itu terus melekat dipikiranku.

“Ini gila! Untuk apa Aku memikirkan orang yang tidak kuketahui siapa dia!”

****

Arlojiku telah menunjukkan pukul 08.00 WIB. Antrian pasien di ruang tunggu sudah membludak dan tak menyisakan bangku kosong. Seketika, mataku  terhenti pada sosok familiar.  Bergegas Aku menghampirinya. Ternyata Ia  adalah teman SMA-ku. Namanya Raisya. 

“Raisa, Apa kabar? 
Masih ingat Aku?”

“Mawar!  Kamu apa kabar?”
“Alhamdulillah, sehat. Siapa yang sakit?“
“Aku, perut bagian bawahku sakit. Ternyata minggu kemarin saat ke dr. Giya, Aku di diagnosa usus buntu. Sehingga disarankan untuk konsultasi ke dokter bedah."

Diperjumpaan itu, Aku sedikit bernostalgia tentang masa SMA kami. Hingga akhirnya Aku mengakhiri perbincangan karena harus menjalankan tugas.  

“Aku tinggal ya Sya. Tetapi  dr. Puji belum datang. Mungkin setengah jam lagi Ia datang. Kamu tunggu dulu ya! Kebetulan Aku yang menjadi asisten beliau.“

“Ohya?” Raisa nampak melihat arlojinya.
 Setengah jam kemudian dr. Puji  datang. Setelah menunggu antrian, Raisya pun masuk ke ruang dokter dan menjalankan pemeriksaan. Ternyata dokter menyarankannya untuk  operasi usus buntu sore itu  karena kondisi Raisya sudah mengkhawatirkan. 

Selepas itu, Aku membantu Raisya menyelesaikan administrasi rawat inap.  Beruntung hari itu kamar rawat inap tidak penuh. Berbagai macam persiapan operasi  langsung dilakukan, seperti pemeriksaan laboratorium, radiologi dan puasa 8 jam sebelum operasi. Tepat pukul 12.00 Raisya masuk ke ruang perawatan sebelum dibawa ke kamar operasi tepat pukul 15.00 WIB.

“Mawar, thanks ya.“
“You’are welcome, Oya kamu sudah menghubungi keluarga?“
“Sudah. Mungkin  sore atau malam mereka ke sini.“
“Syukurlah, Aku tinggal ya.   Nanti malam  aku ke sini lagi.“

Usai mengantar Raisya dan melakukan operan pasien kepada perawat ruang rawat inap, Aku pun meninggalkan ruang perawatan. Tepat pukul 21.00 WIb setelah tugasku selesai, Aku kembali menemui Raisya yang sudah menjalankan operasi.

Raisya masih belum sadar karena efek anestesi yang belum hilang saat aku tiba di kamarnya. Ibunya menunggu dengan penuh kasih dan Aku bergegas menyapa beliau. Kami pun berbincang hangat. Tak beberapa lama kemudian, datang Kakak Raisya.

 “Dikta, akhirnya kamu datang juga!” Ibu Raisya bangkit.
 Mataku seketika seperti tidak  bisa mengerjab. Detak dadaku berdebar kencang tanpa bisa kucegah. Aku melihat sosok itu dengan jelas sekali. Sosok yang selama beberapa hari ini tidak pernah hilang dari pikiranku.

“Nak Mawar, kenalkan, ini Dikta, Kakak Raisya. Minggu lalu dia yang mengantar Rasiya ke rumah sakit ini.”

Di dunia ini memang tidak pernah ada yang namanya kebetulan. Tapi bertahun-tahun yang lalu, tidakkah aku sadar kalau Raisya memiliki kakak setampan ini? Ke mana saja aku?

  Oleh : Retno Puspitasary

Sabtu, 30 Januari 2016

WHEN YOU READ!




WHEN YOU READ!
Oleh: Retno Puspitasary

Pagi ini saya sedang mencari sebuah artikel dan tanpa sengaja menemukan sebuah web beralamat www.stilettobook.com yang merupakan web milik penerbit stiletto book. Stiletto itu sendiri merupakan penerbit buku perempuan. Sebuah penerbitan yang mendedikasikan diri untuk menerbitkan naskah-naskah fiksi maupun nonfiksi yang berkaitan dengan dunia perempuan. Ketika saya membuka web site www.stiletto.com  saya membaca sebuah kalimat “ The whole world opened to you. When you read!” Kalau dipikir benar juga kalimat itu, yang terjemahan dalam bahasa indonesianya “Dunia akan terbuka ketika kamu membaca.”

Mungkin sebagian dari teman-teman akan berpikir bagaimana caranya bisa terbuka. Kita kan hanya duduk manis dan melihat buku yang membosankan. Oke baiklah. Namun ada baiknya selesaikan halaman blog ini baru kamu menyimpulkannya.

Teman-teman di sini, pasti memiliki hobi. Apa hobi mu? Apa sih hobi? Hobi adalah aktivitas kesukaan atau kegemaran yang dapat membuatmu lebih bahagia ketika melakukannya. Kalau kamu menanyakan kepada saya “apa hobi mu?” salah satu jawaban yang pasti saya jawab adalah membaca. Entah mengapa saya selalu menjawab itu walaupun saya sendiri tidak mengetahui mulai kapan saya menyukainya. Namun yang saya ingat, pertama kali yang saya membaca dalam hidup saya adalah Iqra 1 dan mengeja dalam Alif (ا), Ba (ب), Ta(ت), Tsa(ث) dan seterusnya sekitar usia 3 tahun yang hanya ikutan-ikutan teman dan kakak saya. Baru kemudian saya membaca ejaan bahasa Indonesia (A B C D E dst) hingga akhirnya saya dapat membaca semua tulisan dalam bahasa arab  di Al-quran dan baru mengetahui arti dalam bahasa Indonesai ketika membaca terjemahannya. Hehehe. Nah, Sadarkah teman teman dari ejaan yang sangat kecil kita dapat membaca konsonan huruf, rangkaian kata, kalimat, paragraf, hingga akhirnya buku.

Dalam al-quran surat al-alaq 1-8 sekaligus wahyu pertama yang disampaikan oleh Malaikat Jibril dan diterima oleh Nabi Muhammad SAW dijelaskan: 

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha mulia (3), Yang mengajarkan (manusia) dengan pena (4), Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (5), Sekali-kali tidak!Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas (6), Apabila melihat dirinya serba cukup (7), Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu)(8).”

Sekarang ini, banyak sekali buku yang telah ditulis oleh penulis-penulis hebat. Tidak hanya buku, bahkan ada antologi, novel, ensiklopedi, komik, dan lain-lain. Tidakkah kamu penasaran isi dalamnya? Hehehe. Tidakah kamu ingin mengupas bahkan menguliti isi dalamnya? Hehehe. Eh, memangnya daging atau buah yah dikupas dan dikuliti segala. Wkwkwkw

Kalau teman-teman menanyakan kepada saya bacaan apa yang paling disukai, mungkin saya akan menjawab novel. Saya pertama kali menyukai novel ketika saya duduk di bangku SMA Kelas X. Mungkin, teman-teman di sini ada yang bertanya sejenis apa sih novel itu? Novel dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Itali novella, dalam bahasa Jerman novelle berarti sebuah barang baru yang kecil dan diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini istilah novella dan novelle mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelet (Inggris :novelette ) yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang tidak terlalu panjang namun juga tidak terlalu pendek. Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling populer di dunia. Bentuk sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat.
 
Penyebab utama saya menyukai novel dan buku lainnya adalah karena perpustakaan sekolah saya. Mengapa? Karena di sekolah saya tepatnya di SMA N 2 Cibinong, di zaman saya masih kelas X ada jam mata pelajaran untuk kunjungan ke perpustakaan. Di pertemuan awal kunjungan di jam tersebut, saya tidak tertarik untuk melihat koleksi perpustakaan. Namun, lama kelamaan saya dan teman-teman penasaran dengan koleksi perpustakaan. Hingga akhirnya di suatu kunjungan yang kesekian kalinya  mata dan jemari saya  berhenti pada sebuah judul novel berjudul Di Serambi Mekah karya Tasaro. Novel ini menceritakan tentang Aceh. Aceh yang diusahakan bersudut pandang netral, tidak memihak pemerintah ataupun GAM (Gerakan Aceh Merdeka), Hingga Tsunami yang menerjang aceh tahun 2004. Serta cerita persahabatan antara Maru dan Samu. Mungkin dari novel pertama yang saya pinjam di perpustakaan sekolah inilah yang membuat saya kecanduan membaca buku, novel, antologi, motivasi dan lainnya.

Usai membaca novel ini saya pun melanjutkan ke peminjaman novel dan buku selanjutnya. Bahkan khawatir saya akan lupa buku apa saja yang pernah saya baca, saya sampai membuat daftar buku dan novel yang pernah saya baca di Sekolah Menengah Atas ini selama 3 tahun saya belajar. Dan kalau di total kurang lebih ada 23 buah buku yang telah saya baca disini.


Gambar di ambil dari catatan saya dari tahun 2007

Buku, filsafat, novel dan buku motivasi yang pernah saya baca di atas merupakan karya penulis yang telah dikenal masyarakat maupun yang belum dikenal oleh masyarakat. Bagi saya yang baru pemula membaca, menurut saya jumlah tersebut fantastis. Kalau di masa sekolah biasanya meminjam novel kepada perpustakaan atau teman, Alhamdulillah saat ini saya telah memiliki koleksi buku dan novel sendiri.
Harapan saya semoga saya dapat terus menambah koleksi buku-buku yang lain bahkan koleksi dari penerbit @stiletto dan mempunyai tempat tersendiri untuk menyimpan koleksi-koleksi tersebut.


 

Gambar diambil dari koleksi buku saya

Belajar dari cerita pribadi saya yang menyukai membaca karena novel yang saya pinjam di perpustakaan mengajarkan saya untuk berbagi kepada teman-teman terdekat saya untuk  meminjamkan buku kepada mereka agar menggemari membaca.

Harapan saya untuk pemerintah, program membaca atau kunjungan ke perpustakaan di sekolah-sekolah diselenggarakan kembali. Paling tidak ada jadwal kunjungan ke perpustakaan sekolah satu jam dalam satu minggu. Selain itu, saya harap koleksi buku-buku di sekolah lebih ditingkatkan kembali. Jadi tidak hanya buku-buku sekolah, filsafat, atau ensiklopedi saja tetapi juga ada buku-buku yang lainnya agar mengundang kunjungan siswa ke perpustakaan. Tentang penyebaran virus membaca di masyarakat dengan pengadaan mobil perpustakaan keliling ada baiknya di tambah  jumlahnya dan dibuat program khusus untuk masyarakat agar mengunjungi mobil-mobil tersebut dan mengundangnya untuk membaca buku.
Sejak tadi, kita telah berbicara banyak tentang membaca. Manfaatnya sendiri apa sih?
  1. Gemar membaca bisa melindungi otak Kamu dari penyakit Alzheimer, mengurangi tingkat stres, mendorong pikiran positif dan memperkuat persahabatan.
  2. Memberikan kekuatan bagi memori.
  3. Membuat latihan fisik bertahan lebih lama.
  4. Menjaga keremajaan otak.
  5. Menghilangkan stres.
  6. Meningkatkan kosakata.
  7. Meningkatkan empati
  8. Mendorong tujuan hidup.
  9. Membantu Anda merasa lebih terhubung
  10. Mencerahkan hari Anda.
Nah, banyak sekali bukan manfaatnya. Yuk kita baca. Dengan membaca daya ingatmu akan bertambah sama seperti perumusan ini. Hehehe.

P = W/t
Daya Ingat Otak (Power) = Usaha Membaca (Work)/ Waktu(Time)



Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memotivasi teman-teman untuk membaca,
Sekian

Kritik, saran dan tanggapan dari tulisan ini dapat teman-teman sampaikan di kolom komentar. Terima kasih.

Referensi
Al-quran dan Terjemahan
Kumala.Tikah.2013 http://tikahkumala.com/2013/03/penerbit-stiletto-book-kirim-naskah.html diakses pada 29 Januari 2016 pukul 10:36 WIB
2013. http://www.readersdigest.co.id/info-medis/ diakses pada 30 januari 02:58 WIB

Nama lengkap  : Retno Puspitasary 
Alamat email   :retno.p09@gmail.com 
Blog                 :retnonoe.blogspot.co.id 
Facebook         :Retno Puspitasary 
Twitter             :@RetnoPuspitasry