Senin, 16 Januari 2017

Bisakah Bapak menukar tempat duduk Bapak?

Bisakah Bapak menukar tempat duduk Bapak? 

Siang ini aku masih berkumpul dengan para penumpang bis kota Jurusan Bogor - Kampung Rambutan. Pukul 13.00 WIB debu asap kendaraan bermotor semakin mengebul dan masuk tanpa permisi kedalam bus.  Tak jarang sebagian orang ada yang mengenakan masker atau menutup mulutnya dengan sapu tangan. Fungsinya sebenarnya hanya untuk mengurangi gas CO2 yang masuk kedalam hidung atau bahkan terhindar dari polusi kendaraan bermotor.  

"Maaf Pa, Ibu di sebelah sana sedang mengandung.  Bisakah Bapak menukar tempat duduk Bapak?" Tanya Zahara kepada seorang lelaki usia 30 Tahun. 

Ia pun langsung melemparkan kepala kepada sumber suara di sebelahnya yang sedang berdiri. Namun,  kembali pada pandanganya yang pertama lagi.  Apalagi kalau bukan Handphone Smartphonenya.  

Zahara pun menjadi kesal kepada Bapak tersebut.  Rasanya ia ingin menjitak Bapak itu.  

Zahara pun terus memperhatikan Bapak itu dan tak mengulai ujaran minta tolongnya.
Aku yang berada di sebelah Zahara yang sedang berdiri pun tak kalah kesalnya.  
Tepat ketika mataku melihat layar Handphonenya,  Aku pun tanpa sengaja melihat ia mengupdate status di akun sosialnya

" Sebelahan sama wanita yang sedang berdiri di sebelahku.  Kemudian matanya terus memperhatikanku yaang yang tidak mau bertukar duduk dengan Ibu hamil.  Mungkin dia tidak mengetahui, bahwa aku ini memiliki disabilitas pada kaki dan Ibu Ibu itu hanya banci yang pura-pura hamil. Kemudian sampai sekarang Mahasiswi ini masih memperhatikan saya." Kutipan status akun sosial yang aku baca.  

Speacles,  aku pun langsung melototkan mataku dan tersontak kaget. Mungkin hal ini sering terjadi dalam hidup kita,  kita sering menjudle orang lain tanpa mengetahui hal yang sebenarnya. Yuk berpikir positif mulai sekarang.  

Oleh : Retno Puspitasary 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar