Embun di dedaunan rupanya menggodaku 
Uraian bulir sisa hujan masih berdiam di sana
Cantik kataku
Sayapku mengepak indah
Hingga hinggap di kelopaknya. 
Lama
Lambat laun, rupanya mereka hidup
Dan memakanku
Siapa mereka?
Teriakku 
Embun di dedaunan rupanya menggodaku 
Uraian bulir sisa hujan masih berdiam di sana
Cantik kataku
Sayapku mengepak indah
Hingga hinggap di kelopaknya. 
Lama
Lambat laun, rupanya mereka hidup
Dan memakanku
Siapa mereka?
Teriakku 
Sudah berapa malam yang ku lewatkan
Bisu, tak bersuara 
Hanya aliran darah dan denyutan nadi yang senantiasa bersenandung
Panggilan simponi yang bersenandung 
Hanya sebuah penghias pemecah kesunyian
Imajinasiku melayang
Semua isi kepala pun benyanyi tak dapat berhenti
Ku diamkan dia untuk bercerita
Nyatanya ia berteriak, memberontak bahkan menjerit menunggu antian. 
Tak bisa ditahan
Satu per satu dari mereka menghambur 
Lalu tercecer 
Dan terseok seok berjalan sekuat tenaga
Lalu siapa yang peduli
Hanya angin yang kemudian menyapa
Sedang apa kau di sana?